mAi sHaRe cRiTe sEdiH...
Assalamualaikum warahmatullah...
Hehe... Alhamdullilah aku pass all the modules. Kalo fail 1 module, kenelah retake tat specific module and stay back for another 6 mths. Nasib baik aku! Hehe... Anyway sal rewangz2 tu kat umah sha, kene tgk mood parents aku dulu. Nanti kalo dah dekat2 dgn majlisnye tu, aku lang korg lagi okies.
Another tink, sempena Maulidur Rasul ari nie, I've got a story to share wif u all. Crite nie aku dah bace byk kali but it never fails to move me to tears. Hehe...
Tiba-tiba dari luar pintu, kedengaran seseorang berseru mengucapkan salam,"Bolehkan saya masuk?" tanyanya. Tetapi fatimah tidak mengizinkannya masuk."Maafkanlah, ayahku sedang demam,"kata fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku. Org sepertinya baru sekali ini aku melihatnya.",tutur fatimah lembut.
Lalu rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan, seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang,"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut. Jemputlah dia masuk",kata rasulullah.
Fatimah menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri. Rasulullah menanyakan kenapa jibrail tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggillah jibrail yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut ruh kekasih allah dan penghulu dunia ini.
"Jibrail, jelaskan apa hakku nanti di hadapan allah?",tanya rasulullah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka. Para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibrail. Tetapi itu ternyata tidak membuatkan rasulullah lega. Matanya masih penuh tergambar kegusaran.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" tanya jibrail. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"."Jangan khuatir, wahai rasulullah. Aku pernah mendengar allah berfirman kepadaku, 'kuharamkan syurga bagi siapa saja kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya,'" kata jibrail.
Detik-detik semakin hampir, saatnya izrail melakukan tugas. Perlahan ruh rasulullah ditarik. Kelihatan seluruh tubuh rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibrail, betapa sakitnya sakaratul maut ini.",rasulullah mengaduh perlahan.
Fatimah terpejam. Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan jibrail memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu, jibrail?" tanya rasulullah pada malaikat penghantar wahyu itu.
"Siapakan yang sanggup melihat kekasih allah direnggut ajal?",kata jibrail. Sebentar kemudian terdengar rasulullah mengaduh kerana sakit yang tidak terbebankan lagi. "Ya allah, dahsyatnya maut ini. Timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. Jangan kepada umatku."
Badan rasulullah mulai dingin. Kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. "Peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir rasulullah yang mulai kebiruan.
"ummatii.. ummatii.. ummatii.."dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini mampukah kita mencintai sepertinya? allahumma sholli 'ala muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa sayangnya rasulullah kepada kita, umatnya.
~SiGnInG oFf:dAyAk~
Hehe... Alhamdullilah aku pass all the modules. Kalo fail 1 module, kenelah retake tat specific module and stay back for another 6 mths. Nasib baik aku! Hehe... Anyway sal rewangz2 tu kat umah sha, kene tgk mood parents aku dulu. Nanti kalo dah dekat2 dgn majlisnye tu, aku lang korg lagi okies.
Another tink, sempena Maulidur Rasul ari nie, I've got a story to share wif u all. Crite nie aku dah bace byk kali but it never fails to move me to tears. Hehe...
Tiba-tiba dari luar pintu, kedengaran seseorang berseru mengucapkan salam,"Bolehkan saya masuk?" tanyanya. Tetapi fatimah tidak mengizinkannya masuk."Maafkanlah, ayahku sedang demam,"kata fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku. Org sepertinya baru sekali ini aku melihatnya.",tutur fatimah lembut.
Lalu rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan, seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang,"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut. Jemputlah dia masuk",kata rasulullah.
Fatimah menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri. Rasulullah menanyakan kenapa jibrail tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggillah jibrail yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut ruh kekasih allah dan penghulu dunia ini.
"Jibrail, jelaskan apa hakku nanti di hadapan allah?",tanya rasulullah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka. Para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibrail. Tetapi itu ternyata tidak membuatkan rasulullah lega. Matanya masih penuh tergambar kegusaran.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" tanya jibrail. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"."Jangan khuatir, wahai rasulullah. Aku pernah mendengar allah berfirman kepadaku, 'kuharamkan syurga bagi siapa saja kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya,'" kata jibrail.
Detik-detik semakin hampir, saatnya izrail melakukan tugas. Perlahan ruh rasulullah ditarik. Kelihatan seluruh tubuh rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibrail, betapa sakitnya sakaratul maut ini.",rasulullah mengaduh perlahan.
Fatimah terpejam. Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan jibrail memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu, jibrail?" tanya rasulullah pada malaikat penghantar wahyu itu.
"Siapakan yang sanggup melihat kekasih allah direnggut ajal?",kata jibrail. Sebentar kemudian terdengar rasulullah mengaduh kerana sakit yang tidak terbebankan lagi. "Ya allah, dahsyatnya maut ini. Timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. Jangan kepada umatku."
Badan rasulullah mulai dingin. Kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. "Peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir rasulullah yang mulai kebiruan.
"ummatii.. ummatii.. ummatii.."dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini mampukah kita mencintai sepertinya? allahumma sholli 'ala muhammad wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa sayangnya rasulullah kepada kita, umatnya.
~SiGnInG oFf:dAyAk~
<< Home